Perencanaan
audit adalah prosedur-prosedur yang dilakukan setelah proposal disetujui atau
perikatan audit telah ditandatangani dan merupakan jembatan untuk pekerjaan
pengujian. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan.
Standar
auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan
perencanaan yang memadai. Auditor harus
merencanakan pekerjaan secara memadai dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestiya. Berikut adalah hal – hal yang harus dilakukan
dalam kegiatan auditing :
1. Identifikasi kebutuhan Keahlian
Teknik
Membuat suatu rencana dalam audit diperukan personel yang
memiliki keahlian yang mumpuni dan jika bisa
personel tersebut memang sudah sangat berpengalaman dalam bidang sistem
informasi yang akan dilakukan audit. Personel tersebut biasanya didapat dari
suatu instansi, komunitas, atau tokoh yang berpengaruh dalam bidang sistem
informasi tersebut.
2. Menentukan Tujuan dari Kegiatan
Audit
Perencanaan sistem informasi diharuskan adanya tujuan agar
mempunyai suatu goal yang harus dicapai dan meminimalisir hal hal yang akan
membuat audit tersebut bercabang atau melewati batas pokok tujuan audit. Dalam
audit sebuah sistem informasi biasanya bergantung pada bidang sistem tersebut
dan juga bagian atau fungsi mana yang ingin lebih di evaluasi dan jika bisa
setelah auditing dapat dilakukan aktifitas penguatan atau perbaikan sistem
tersebut atau mungkin hanya melakukan upgrade dengan skala kecil.
3. Ruang Lingkup Audit Sistem
Informasi
Sebagai salah satu dari perencanaan audit sistem informasi,
sebuah ruang lingkup harus di tentukan demi memberitahukan mana, apa dan kapan
akan dilakukan aktifitas audit. Hal yang paling umum dalam audit sistem
informasi ialah menentukan objek, objek ini ialah suatu lingkungan dimana
sistem informasi tersebut diimplementasikan. Setelah menentukan objek biasanya
ditentukan apa yang akan di audit, hal yang akan di audit tersebut ialah fitur
sistem informasi terebut, para pengguna yang jarang maupung sering. Dan yang
terakhir adalah periode, periode ini bukan termasuk dalam jadwal audit sistem
informasi tapi lebih ringkas mengenai waktu yang dibutuhkan (periode).
4. Metode
Dalam Audit sistem informasi diperlukan penggunaan beberapa
metode yang sesuai dengan sistem yang akan di audit, metode ini sangat
berpengaruh pada keseluruhan audit dikarnakan data-data yang terkandung pada
laporan adalah sebagian besar dari hasil pemakaian beberapa metode. Metode
dalam mengaudit beragam ada yang hanya mencobanya sampai pemeriksaan
elemen-elemen perintah serta relasi yang terdapat ditiap fungsi sistem. Jika
diperlukan auditor dapat menggunakan metode survei mengenai kondisi suatu
sistem atau kelarasan sistem dengan tujuan fungsi sistem tersebut dan bila
memang pernah ada dokumentasi dari sistem informasi tersebut auditor harus
menelaah dokumentasi tersebut guna menambahkan luas observasi yang akan
dilakukan.
5. Susunan Anggota Tim Ahli
Setelah diidentifikasi kebutuhan keahlian tekniknya maka
selanjutnya dibentuk suatu tim yang mempuyai tugas masing-masing dalam suatu
auditing sistem atau bisa juga dengan melakukan audit sistem lalu para auditor
akan memaparkan hasil dari auditnya yang akan diputuskan atau dirangkum menjadi
penguat laporan audit. Dalam susunan anggota tim ahli bukan hanya auditor yang
terdaftar melainkan penanggung jawab yang bertugas atas semua kegiatan
auditing, narasumber sebagai informan yang memberi informasi tertentu yang
diminta oleh tim audit, pengawas yang mengatur dan mengawasi tiap aktifitas
dalam kegiatan audit dan yang terakhir dan tak kalah penting ialah ketua tim
yang menerapkan suatu strategi individu yang digunakan pada timnya, strategi
tersebut tidak boleh bertentangan dengan tujuan dan jadwal audit.
6. Jadwal Pelaksanaan
Suatu rencana audit haruslah mempunyai jadwal pelaksanaan,
jadwal tersebut berguna dalam medisiplinkan suatu kegiatan didalam auditing tak
hanya itu jadwal tersebut merupakan upaya melakukan strategi dan pembagian tim
auditor dalam menangani audit suatu sistem. Didalam jadwal pelaksanaan umumnya
terdapat : Pesiapan guna menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan atau
yang berguna dalam audit sistem, Pendahuluan yang berfungsi sebagai proses
identifikasi dan mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu
sistem yang akan di audit, Pelaksanaan ialah bagian dimana waktu yang
ditetapkan dalam melaksanakan audit sistem dan Pelaporan adalah periode
pembuatan laporan yang didapat dari proses sebelum-sebelumnya berupa data yang
akan dijadikan informasi yang akan di sajikan pada lembar laporan audit.
7. Biaya
Perencanaan audit sistem informasi pastinya memiliki
beban-beban yang akan di ubah menjadi biaya dari suatu audit sistem, biaya
tersebut haruslah rinci dan bebas dari biaya yang mencurigakan dan juga tiap
biaya haruslah mempunyai bukti tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar