Jumat, 22 Desember 2017

Perencanaan Audit

                Perencanaan audit adalah prosedur-prosedur yang dilakukan setelah proposal disetujui atau perikatan audit telah ditandatangani dan merupakan jembatan untuk pekerjaan pengujian. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan.    
                Standar auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan perencanaan yang memadai.  Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestiya. Berikut adalah hal – hal yang harus dilakukan dalam kegiatan auditing :

1. Identifikasi kebutuhan Keahlian Teknik
Membuat suatu rencana dalam audit diperukan personel yang memiliki keahlian yang mumpuni dan jika bisa  personel tersebut memang sudah sangat berpengalaman dalam bidang sistem informasi yang akan dilakukan audit. Personel tersebut biasanya didapat dari suatu instansi, komunitas, atau tokoh yang berpengaruh dalam bidang sistem informasi tersebut.


2. Menentukan Tujuan dari Kegiatan Audit
Perencanaan sistem informasi diharuskan adanya tujuan agar mempunyai suatu goal yang harus dicapai dan meminimalisir hal hal yang akan membuat audit tersebut bercabang atau melewati batas pokok tujuan audit. Dalam audit sebuah sistem informasi biasanya bergantung pada bidang sistem tersebut dan juga bagian atau fungsi mana yang ingin lebih di evaluasi dan jika bisa setelah auditing dapat dilakukan aktifitas penguatan atau perbaikan sistem tersebut atau mungkin hanya melakukan upgrade dengan skala kecil.

3. Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi
Sebagai salah satu dari perencanaan audit sistem informasi, sebuah ruang lingkup harus di tentukan demi memberitahukan mana, apa dan kapan akan dilakukan aktifitas audit. Hal yang paling umum dalam audit sistem informasi ialah menentukan objek, objek ini ialah suatu lingkungan dimana sistem informasi tersebut diimplementasikan. Setelah menentukan objek biasanya ditentukan apa yang akan di audit, hal yang akan di audit tersebut ialah fitur sistem informasi terebut, para pengguna yang jarang maupung sering. Dan yang terakhir adalah periode, periode ini bukan termasuk dalam jadwal audit sistem informasi tapi lebih ringkas mengenai waktu yang dibutuhkan (periode).

4. Metode
Dalam Audit sistem informasi diperlukan penggunaan beberapa metode yang sesuai dengan sistem yang akan di audit, metode ini sangat berpengaruh pada keseluruhan audit dikarnakan data-data yang terkandung pada laporan adalah sebagian besar dari hasil pemakaian beberapa metode. Metode dalam mengaudit beragam ada yang hanya mencobanya sampai pemeriksaan elemen-elemen perintah serta relasi yang terdapat ditiap fungsi sistem. Jika diperlukan auditor dapat menggunakan metode survei mengenai kondisi suatu sistem atau kelarasan sistem dengan tujuan fungsi sistem tersebut dan bila memang pernah ada dokumentasi dari sistem informasi tersebut auditor harus menelaah dokumentasi tersebut guna menambahkan luas observasi yang akan dilakukan.

5. Susunan Anggota Tim Ahli
Setelah diidentifikasi kebutuhan keahlian tekniknya maka selanjutnya dibentuk suatu tim yang mempuyai tugas masing-masing dalam suatu auditing sistem atau bisa juga dengan melakukan audit sistem lalu para auditor akan memaparkan hasil dari auditnya yang akan diputuskan atau dirangkum menjadi penguat laporan audit. Dalam susunan anggota tim ahli bukan hanya auditor yang terdaftar melainkan penanggung jawab yang bertugas atas semua kegiatan auditing, narasumber sebagai informan yang memberi informasi tertentu yang diminta oleh tim audit, pengawas yang mengatur dan mengawasi tiap aktifitas dalam kegiatan audit dan yang terakhir dan tak kalah penting ialah ketua tim yang menerapkan suatu strategi individu yang digunakan pada timnya, strategi tersebut tidak boleh bertentangan dengan tujuan dan jadwal audit.

6. Jadwal Pelaksanaan
Suatu rencana audit haruslah mempunyai jadwal pelaksanaan, jadwal tersebut berguna dalam medisiplinkan suatu kegiatan didalam auditing tak hanya itu jadwal tersebut merupakan upaya melakukan strategi dan pembagian tim auditor dalam menangani audit suatu sistem. Didalam jadwal pelaksanaan umumnya terdapat : Pesiapan guna menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan atau yang berguna dalam audit sistem, Pendahuluan yang berfungsi sebagai proses identifikasi dan mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu sistem yang akan di audit, Pelaksanaan ialah bagian dimana waktu yang ditetapkan dalam melaksanakan audit sistem dan Pelaporan adalah periode pembuatan laporan yang didapat dari proses sebelum-sebelumnya berupa data yang akan dijadikan informasi yang akan di sajikan pada lembar laporan audit.

7. Biaya

Perencanaan audit sistem informasi pastinya memiliki beban-beban yang akan di ubah menjadi biaya dari suatu audit sistem, biaya tersebut haruslah rinci dan bebas dari biaya yang mencurigakan dan juga tiap biaya haruslah mempunyai bukti tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar