MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Kebudayaan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjoD396iaqxj8TpWCt0CAmMW6Vr12zHhD878GCAVQ8sGvGV2l1kwBEi7Tbfw8N_oYFWVNjwrzZRqsyV9enq2ZKEXvFTJH3VO9-sdct8Ia2Heo_nHz9dPt5uIzC2UJJWMyIhXD4-a2FRm7v/s1600/gd.png)
Oleh
Nama: Riyan Pradana
Npm: 19114562
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
S1 – Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2014 – 2015
Kata Pengantar
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,12 Maret 2015
Penyusun
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Agama dan budaya memiliki perbedaan yakni agama adalah keyakinan dan hak setiap individu untuk memeluknya. agama mengajarkan manusia kebajikan, tetapi semua orang pasti berpegang teguh pada agamanya sedangkan budaya belum tentu semua orang akan suka dan masuk pada budaya tersebut. Contohnya, budaya orang Jawa akan jauh berbeda dengan budaya orang Irian dan Papua.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
II. Unsur-Unsur Yang Membangun
Manusia memiliki unsur-unsur berupa :
1. Jasad : wujud manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
2. Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
3. Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
4. Nafas :kesadaran tentang diri sendiri
1. Jasad : wujud manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
2. Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
3. Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
4. Nafas :kesadaran tentang diri sendiri
1. Sistem bahasa
2. Sistem peralatan hidup dan teknologi
3. Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
4. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
5. Ilmu pengetahuan
6. Kesenian
7. Sistem kepercayaan, atau agama
2. Sistem peralatan hidup dan teknologi
3. Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
4. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
5. Ilmu pengetahuan
6. Kesenian
7. Sistem kepercayaan, atau agama
II. Kaitan Manusia Dan Budaya
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Kedudukan Manusia Terhadap Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
III. Hubungan Manusia dan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
· Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan yang merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam hal ini kedua duanya saling mempengaruhi. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
· Saran
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHmQ-fQ0HXhMsegnaBc1x5hyv_01bEp_j8I63TrrRbBdBwa15dW25x1X1V2R38enjqr8cH2eKeAqK7cZr-46gD0Zkoep35hF6WYt1sBtrrrX7G01Q1b5Sic4_LtSqhzO-QRR1b3F5KCZUj/s1600/aaa.jpg)
Akal budi merupakan kelebihan yang
dimiliki oleh manusia.
Dengan akal dan budi inilah manusia
mampu menciptakan bebagai hal antara lain
:
- Menciptakan
- Kreasi
- Memperlakukan
- Memperbaruhi
- Memperbaiki
- Mengembangkan dan
- Meningkatkan sesuatu.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia
dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di
Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan
sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu
agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter
berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer
mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
IV. Kesimpulan dan Saran· Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan yang merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam hal ini kedua duanya saling mempengaruhi. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
· Saran
Kita sebagai manusia memiliki
berbagai macam kebudayaan dimanapun itu. Kebudayaan yang kita miliki sekarang
dapat berkembang jika kita sebagai manusia mau melestarikan budaya
tersebut,bukan kita tinggalkan atau rusak. Maka dari itu kita sebagai manusia
harus terus melestarikan budaya yang kita miliki sebagaimana hakikat kita
sebagai manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar